- Back to Home »
- festival musim semi
Posted by : reitza haikal
Saturday, April 26, 2014
Festival “Setsubun”
Setsubun adalah nama perayaan sekaligus istilah yang digunakan di Jepang untuk hari sebelum hari pertama setiap musim. Dalam satu tahun terdapat 4 kali hari pertama setiap musim: risshun, rikka, rishū, dan rittō. Istilah “setsubun” sekarang hanya digunakan untuk menyebut hari sebelum risshun (hari pertama musim semi) sekitar tanggal 3 Februari, sedangkan hari-hari setsubun yang lain sudah terlupakan.Kebiasaan-kebiasaan yang sering di lakukan pada saat “Setsubun”
Melempar kacang
Pada saat setsubun melempar kacang adalah hal yang biasa.Kacang yang di gunakan adalah kacang kedelai yang sudah disangrai matang.Kemudian kacang tersebut di lemparkan kepada para pemain “oni”atau setan.Kacang ang di lempar jumlahny haruslah sama dengan usia yang di lempar atau oniTradisi melempar kacang melambangkan keinginan bebas dari penyakit dan selalu sehat sepanjang tahun.Makan sushi
Tak hanya mlempar kacang tetapi saat perayaan Setsubun masyarakat Jepang juga memakan sushi.Sushi dimakan tanpa berhenti sambil menghadap ke arah mata angin tempat bersemayam dewa keberuntungan untuk tahun tersebut. Sushi dipegang dengan kedua belah tangan dan orang yang sedang makan dilarang berbicara sampai sushi habis dimakan.“Hinamatsuri” (part 2)
Hinamatsuri atau festival boneka adalah di selenggarakan pada tanggal 3 maret. Pada hari ini,para keluarga berdoa untuk anak gadis mereka sukses dan bahagia.Pada hari ini boneka-boneka di pertunjukkan di rumah bersama dengan pohon maupun buah pir.Boneka pada perayaan ini memakai pakaian yang di percaya dapat memindah kesialan ke boneka tersebut dan lalu terkurung selamanya di dalam boneka.Pada perayaan ini,biasanya masyarakat Jepang meminum sake dan sushi chirashi.“White Day”
Bagi para pria,sudahkah kalian menerima coklat????jika iya,maka ini adalah saatnya kalian harus membalas coklat yang di berikan kepada kalian,yaitu dengan membalas coklat tersebut
Seperti di Jepang,terdapat hari di mana semua laki-laki baik tua maupun muda di Jepang membalas coklat yang telah di berikan kepada mereka.Hari itu adalah “White Day”
White Day atau yang dalam bahasa Indonesia Hari Putih adalah hari memberi hadiah untuk wanita yang telah memberinya coklat maupun tidak.Hari ini jatuh pada tanggal 14 Maret.
Tidak seperti valentine’s day,perayaan ini berasal dari Jepang dan bukan tradisi Eropa atau Amerika.Biasanya para lelaki Jepang memberi hadiah berupa marshmallow atau permen kemudian hadiah itu di berikan sebagai balasan atas hadiah cokelat yang diterima pria sebulan sebelumnya di Hari Valentine.Hadiah tersebut berkembang dari zaman ke zaman,seperti pada zaman sekarang,hadiah yang diberikan untuk wanita dapat berupa bunga, saputangan, perhiasan, atau barang-barang lain yang disukai wanita.
Paerayaan ini pertama kali dirayakan tahun 1980 di Jepang, perayaan ini sekarang juga dirayakan di negara Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Indonesia. Perayaan Hari Putih berawal dari strategi koperasi produsen permen Jepang yang ingin meningkatkan penjualan permen. Bahan baku permen adalah gula yang berwarna putih sehingga disebut Hari Putih. Ide perayaan diambil dari “Hari Marshmallow” yang merupakan acara promosi kue marshmallow Tsuru no ko yang diadakan toko kue di kota Fukuoka.
“Hanami (Ohanami)”
Pada saat musim semi di Jepang ketika semua bunga-bunga semua bermekaran ada 1 acara yang sangat di nanti oleh masyarakat Jepang yaitu Hanami atau ohanami yang jika di artikan dalam bahasa Indonesia artinya adalah “melihat bunga”.Hanami adalah tradisi masyarakat Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.Pohon sakura mekar di Jepang dari akhir Maret hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido).Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Festival “Aoi Matsuri”
Aoi Matsuri (葵祭?) adalah festival musim semi yang dilangsungkan setahun sekali pada bulan Mei di Kyoto, Jepang. Puncak perayaan adalah prosesi Rotō no gi (upacara di jalan) yang berlangsung 15 Mei di dalam kota Kyoto.Prosesi Rotō no gi merupakan iring-iringan pejabat istana yang menuju Kuil Shimogamo dan Kuil Kamigamo untuk membawa pesan dan persembahan dari kaisar. Para peserta prosesi festival ini mengenakan pakaian berwarna-warni seperti dikenakan kalangan bangsawan Jepang di zaman Heian. Tak lupa para wanita dan anak-anak peserta iring-iringan memakai rias wajah yang tebal seperti tata rias panggung.
Festival ini dimulai dari Istana Kyoto (Kyoto Gosho) menuju Kuil Kamigamo dengan melewati Kuil Shimogamo. Puncak prosesi adalah barisan wanita pengiring bintang prosesi yang disebut Saiō-dai.Festival ini di akhiri dengan penyerahan persembahan di Kuil Shimogamo dan Kuil Kamigamo.
About these ads