- Back to Home »
- Tradisi Musim Panas di Jepang
Posted by : reitza haikal
Thursday, April 3, 2014
Mengenal
Tradisi Musim Panas di Jepang
Musim panas
di Jepang berlangsung dari bulan Juni hingga Agustus. Di mana-mana
masyarakat mengadakan matsuri (festival) musim panas. Festival
musim panas disebut Tanabata.
Setiap wilayah di Jepang merayakan Tanabata
dengan ciri khas masing-masing. Tetapi pada dasarnya adalah untuk merayakan
pertemuan Putri Shokujo/Orihime (personifikasi bintang Vega) dengan Pangeran
Kengyu/Hikoboshi (personifikasi bintang Altair) pada malam tanggal 7 Juli.
Sedangkan festival Tanabata yang diadakan di daerah pertanian lebih
dimaksudkan untuk pensucian diri dalam rangka untuk persiapan menjelang
festival Obon.
Menjelang festival Tanabata, tiap orang
menyiapkan hiasan tanzaku yang digantungkan pada dahan pohon
bambu. Tanzaku adalah guntingan kertas 5 warna (merah, biru, kuning,
putih dan kuning muda) yang berisi tulisan puisi pendek. Namun biasanya orang
menuliskan permohonan atau cita-cita dengan harapan dapat dikabulkan oleh
dewa yang akan turun dari langit. Dulu, kaum wanita khususnya remaja puteri
berdoa agar mereka diberi ketrampilan seni kerajinan tangan seperti Puteri
Orihime. Selain tanzaku ada pula untaian pita-pita untuk
melambangkan benang tenun Puteri Orihime, yang digantungkan pada
bola kertas. Festival Tanabata yang terbesar di Jepang adalah Sendai
Tanabata pada tanggal 6 Agustus.
Liburan musim panas termasuk liburan panjang.
Sekolah-sekolah libur mulai tanggal 22 Juli hingga 31 Agustus. Selama liburan
musim panas, sekolah mengadakan acara berenang di kolam sekolah selama 2 minggu
bagi tiap kelas yang dilakukan secara bergilir. Pada liburan musim panas,
kolam renang umum dibanjiri pengunjung. Demikian pula area perkemahan, pantai
dan pegunungan. Termasuk gunung Fuji/Fuji-San/Fujiyama
yang selalu dipenuhi para pendaki setiap musim panas tiba. Kebetulan saya juga
pernah sampai ke puncaknya. Sampai 2 kali malah..
Puncak liburan musim panas adalah sekitar minggu
kedua bulan Agustus dimana kantor-kantor memberikan cuti Obon bagi tiap
pegawai. Ada yang hanya 4 hari, tapi ada juga yang sampai 2 minggu.
Obon berasal
dari bahasa India kuno yaitu Uranbana yang berarti penderitaan yang tak
tertahankan dari seseorang di alam baka akibat digantung terbalik. Menurut
kepercayaan agama Buddha, bila kita membayangkan nenek moyang atau keluarga/kerabat
kita yang sudah meninggal menderita seperti itu, maka kita wajib untuk berdoa
agar mereka diberi keringanan atas penderitaannya.
Saat Obon, berbagai acara diadakan
seperti Bon-odori (tarian Obon), Hanabi-taikai (pesta
kembang api) dll.
Secara resmi, Obon diperingati pada tanggal
13 hingga 16 Agustus. Seperti di Indonesia, orang-orang pulang kampung untuk
menengok orang tua, keluarga atau kerabat sehingga terjadi “Obon-rush”, dimana
jalan-jalan macet, kereta listrik, bus, pesawat penuh penumpang. Tapi
akhir-akhir ini orang Jepang mulai suka merayakan Obon dengan pergi
berlibur ke luar negeri.
Menurut sejarah, Obon mulai dirayakan pada
tahun 606 di kalangan keluarga Kaisar Tenno. Namun mulai jaman Heian-Kamakura-Edo,
Obon dirayakan secara meluas di kalangan masyarakat umum. Saat itu
orang-orang mengunjungi sanak saudara atau kerabat dengan membawa bingkisan.
Mirip dengan yang dilakukan orang Indonesia, khususnya di daerah pedesaan saat
Lebaran. Perilaku ini disebut Bonrei yang berarti ucapan terima kasih
kepada leluhur atau orang yang dihormati. Saat ini bonrei lebih dikenal
dengan o-chuugen (bingkisan pertengahan tahun). Biasanya menjelang Obon
orang Jepang mengirim o-chuugen kepada kerabat maupun atasan mereka.
http://www.AsianNetBisnis.blogspot.com
Di Jepang,
terdapat banyak jenis festival musim panas yang terkait dengan budaya dan adat
tradisional, jumlahnya tidak terhitung. Di postingan kali ini, kami akan
memperkenalkan beberapa festival besar dan terkenal untuk pariwisata Jepang.
Bagi teman-teman Jepang: Silahkan saling berbagi
informasi kepada teman-teman Indonesia mengenai festival-festival lokal yang
menarik dari daerah kalian.
- Tiga festival musim panas terbesar di Tohoku
① Festival musim panas diselenggarakan di berbagai
daerah di perfektur Aomori pada awal bulan Agustus. Festival ini pertama kali
diselenggarakan pada abad ke 18.
Dua festival yang terkenal adalah Aomori Nebuta dan
Hirosaki Neputa yang juga tercatat sebagai “Important Intangible Cultural
Heritage” pada tahun 1980.
Nebuta adalah 3 dimensi sedangkan Neputa berbentuk kipas dimana bagian
depan disebut dengan Kagami-E dan bagian belakang disebut Miokuri-E yang
dihias dengan lukisan.
② Festival Akita Kantou diselenggarakan
di kota Akita, Perfektur Akita pada tanggal 3-6 Agustus. Festival ini memiliki
sejarah lebih dari 250 tahun yang lalu.
Bentuk dari Kantou
menyerupai batang padi dimana lentera-lentera dirangkai seperti jerami dengan
serangkaian padi. Orang-orang membawa Kantou di dahi, di pundak atau
pinggang sambil berdoa untuk panen yang melimpah. Jenis Kantou Owaka
adalah yang terbesar dengan 46 lentera dan beratnya kira-kira 50kg.
③ Festival Tanabata di Sendai
Festival
budaya Tanabata di kota Sendai, Perfektur Miyagi adalah festival
Tanabata terbesar di Jepang. Festival ini diselenggarakan pada awal bulan
Agustus (bulan Juli pada kalender Qamariyah).
Festival ini
mulai terkenal pada abad ke 16 yang dipelopori oleh raja feudal Date Masamune.
Hiasan yang dipakai saat ini berasal dari gaya Edo. Festival ini
diselenggarakan untuk memanggil arwah Dewa Ladang Padi.
Dalam
sejarah festival Tanabata, terdapat legenda sebuah cerita cinta antara
Ori-hime dan Kengyu, mereka hanya bisa bertemu sekali dalam setahun yaitu pada
hari Tanabata.
- Tokyo
Hal yang
paling menarik di Tokyo adalah menara penyiaran tertinggi di dunia “Tokyo Sky
Tree” dan pesta kembang api di sungai Sumida.
- Kyoto
Gion Matsuri adalah festival musim panas kuil Yasaka yang merupakan salah satu
festival terbesar di Jepang selain Osaka Tenjin Matsuri dan Tokyo Kanda
Matsuri. Festival ini memiliki sejarah yang panjang dari 1,100 tahun yang lalu
dan pastinya sangat mengagumkan.
- Osaka
Tenjin
Matsuri telah menyebar luas dari Kuil Tenjin atau TenmanGu
ke seluruh Jepang. Festival ini dirayakan untuk Sugawara Michizane yang
dinobatkan sebagai Dewa Pengetahuan (God of Studies).
Osaka
Tenman-gu adalah kuil ternama dan menyelenggarakan festival
ini sekitar tanggal 25 Juli bertepatan dengan hari kematiannya. Festival ini
juga memiliki sejarah yang panjang kira-kira lebih dari 1,000 tahun yang lalu.
- Shikoku
① Pulau Shikoku terdiri dari 4 perfektur
yaitu Tokushima, Kagawa, Ehime dan Kochi. Terdapat banyak sekali festival musim
panas di Pulau Shikoku ini dan hampir semua festival ini memiliki potensi yang
bagus untuk pariwisata.
Tokushima
Perfektur (dulu disebut Awa) adalah tempat lahirnya tari Awa “Awa Odori” yang
termasuk dalam festival BON. Sejarah festival ini ada sejak 400 tahun yang lalu
biasanya diselenggarakan pada bulan Agustus, khususnya di kota Tokushima,
penyelenggara Awa Odori terbesar kemudian menyebar ke seluruh area di
Jepang.
Tim Odori
(tim tarian) disebut sebagai Ren. Ada banyak sekali tim Ren, baik
penonton maupun penari sama-sama bersemangat dan menyukai festival Awa Odori
ini.
② Yosakoi Matsuri adalah festival
musim panas yang diselenggarakan di Perfektur Kochi (dulu disebut Tosa) pada
tanggal 9-13 Agustus di kota Kochi..
- Kyushu & Okinawa
① Di Kyushu juga terdapat banyak
fesitval musim panas. Berikut kami perkenalkan satu festival yang paling
membangkitkan semangat yaitu Kokura Gion Daiko. Festival ini
diselenggarakan pada bulan Juli di Kota Kita Kyusyu, Perfektur Fukuoka.
Festival ini pertama kali digelar pada tahun 1618 kira-kira 390 tahun yang
lalu. Festival besar lainnya di Fukuoka yaitu Hakata Gion Yamagasa dan Tobata
Gion Ooyamagasa.
② Festival untuk menyambut
pulangnya roh nenek moyang pada bulan Juli di Okinawa. Anak-anak muda menari
dan memukul drum sambil meneriakkan “Ei-Sa-“. Festival semacam ini juga
diselenggarakan di negara lain di Asia.
Terdapat
banyak sekali festival di Jepang yang belum kami sebutkan, namun kami akan
mengupasnya di artikel yang akan datang.
Sepanjang
tahun di Jepang dipenuhi dengan festival-festival yang menarik. Kita tentu
telah sangat akrab dengan banyaknya hari libur di Indonesia. Di Jepang kita
akan menjumpai jumlah hari libur yang kurang lebih sama banyaknya. Sebagian
besar hari libur itu adalah untuk memperingati festival yang secara rutin
digelar tiap tahun secara turun temurun, yang slah satunya adalah festival
musim panas. Sebuah perpaduan yang sangat indah antara masa lampau dengan masa
kini, manakala melihat rombongan gadis berkimono melenggang di tengah rimbunan
gedung pencakar langit, dan ribuan orang berjas rapi di kawasan kota Tokyo.
9. Festival
musim panas di jepang
1. Tanabata
Asal-usul
festival ini sangat menarik untuk diceritakan, bermula di Tiongkok dan diperkenalkan
kepada masyarakat Jepang pada jaman Nara. Kisahnya bermula pada cerita cinta
dua manusia bernama Altair (Hikoboshi) dan Vega (Orihime), bintang tercerah
dalam rasi bintang Lyra
Hikoboshi
adalah seorang penggembala sapi, sedangkan Orihime adalah seorang putri yang
memiliki kepandaian menenun. Mereka menelantarkan pekerjaan mereka karena cinta
tersebut, dan hal ini membuat Raja Langit marah sehingga memisahkan mereka
berdua menggunakan sungai Amanogawa. Orihime dan Hikoboshi hanya dapat bertemu
pada malam ketujuh bulan ketujuh setiap tahunnya, melewati sebuah jembatan
ajaib. Jika pada malam tersebut terjadi hujan, sungai yang memisahkan mereka
akan meluap dan mereka harus menunggu hingga tahun depan untuk kembali bertemu.
Salah satu
tradisi yang paling terkenal adalah menulis tanzaku, permohonan dan impian yang
dituliskan di atas selembar kertas atau potongan kayu dan digantungkan pada
batangan bambu. Setelahnya, permohonan-permohonan ini akan diapungkan di sungai
atau dibakar pada tengah malam, dengan tujuan agar segala sesuatu yang buruk
segera berlalu. Harapan mereka dipercaya akan terkabul apabila pada hari itu
hujan tidak turun
2. Hanabi
(Kembang api)
Perayaan khas di musim panas, bermula dari zaman
Edo (1600-1868). Merupakan pesta kembang api yang diadakan di seluruh wilayah
Jepang pada pertengahan bulan Agustus. Selain itu, ada juga permainan-permainan
seru seperti menangkap ikan mas koki menggunakan kawat berlapis kertas tipis,
dan banyak kedai-kedai yang menjual berbagai macam makanan seperti permen apel,
manisan, dan lain-lain. Di sekitar tempat dimana berlangsung pesta kembang api
terdapat berbagai kios-kios hiburan yang menyediakan makanan, minuman,
permainan anak tersebut. Mereka datang bersama keluarga, sebagian ada yang
mengenakan yukata (kimono dari katun, sederhana) sambil membawa kipas kertas
pengusir udara panas di musim panas.
3. O-Bon
Merupakan
peristiwa keagamaan Budhis dimana setiap keluarga di Jepang menyiapkan segala
sesuatu untuk menyambut datangnya arwah para leluhur yang tinggal untuk
beberapa hari lamanya di rumah mereka. Sejumlah penerangan api yang dipasang di
sekitar rumah merupakan sambutan selamat datang. Selama masa O-bon, keluarga
meletakkan sesajen buah-buahan dll, di meja sajen. Di beberapa daerah juga,
dilakukan tarian massal O-bon dengan iringan sejumlah instrumen musik
tradisional seperti tambur taiko, sruling, dll dengan irama yang dinamis.
Sebagai penutup perayaan, dilakukan pelarungan lentera-lentera kecil
berwarna-warni di sungai terdekat secara beramai-ramai
4. Tsukimi
Merupakan
pesta menikmati indahnya bulan purnama di musim panas sekitar pertengahan bulan
Agustus. Di Jendela dimana terlihat bulan purnama, diletakkan sesajen khusus.
Hal ini sebenarnya merupakan wujud pemujaan alam oleh masyarakat pertanian untuk
memperoleh panen yang berlimpah
5. Hakata
Gion Yamakasa (1-15 Juli) di Hakata (prefektur Fukuoka)
Perayaan ini dimulai sejak zaman Kamakura
(1185-1333), dalam rangka mengusir bencana penyakit. Kuil-kuil kecil (Shinto)
gotongan (O-mikoshi) diarak beramai-ramai, beriringan dengan
kendaraan-kendaraan hias yang disebut Kazari Yamagasa dengan boneka-boneka
besar yang menggambarkan tokoh-tokoh legenda atau sejarah
6. Tenjin
Matsuri (24-25 Juli) di Osaka
Merupakan salah satu festival besar dan terkenal di
Jepang, dimulai sekitar tahun 1000. Ribuan orang berarakan menggotong kuil-kuil
kecil o-mikoshi dari kuil Temmangu ke Jembatan Tenjin, kemudian naik
perahu-perahu hias dan selanjutnya dilakukan pesta kembang api
7.Awa Odori (12-15 Agustus,mulaisenja)
Merupakan bagian dari perayaan O-bon dalam rangka menyambut dan mengantarkan kembali arwah para leluhur. Tarian massal ini konon dimulai lebih dari 400tahun yang lalu, dan dewasa ini diikuti oleh ratusan ribu peserta yang menari berirama dengan iringan alat music tradisional shamisen, tambur, seruling, dan lonceng. Biasanya ada pembimbing tari yang memimpin agar para peserta dapat menari secara sinkron
Merupakan bagian dari perayaan O-bon dalam rangka menyambut dan mengantarkan kembali arwah para leluhur. Tarian massal ini konon dimulai lebih dari 400tahun yang lalu, dan dewasa ini diikuti oleh ratusan ribu peserta yang menari berirama dengan iringan alat music tradisional shamisen, tambur, seruling, dan lonceng. Biasanya ada pembimbing tari yang memimpin agar para peserta dapat menari secara sinkron
8. Akita
Kanto Matsuri (3-6 Agustus, mulai jam 7 malam) di kota Akita
Merupakan
salah satu dari tiga festival terbesar Jepang utara. Yang menjadi ciri khasnya
adalah 46 lentera yang dipasang pada kerangka besar yang dibuat dari
batang-batang bambu (kanto) setinggi 12 meter. Para pembawa kanto ini
menunjukkan kepiawaian mereka menjaga keseimbangan, meletakkan kanto di telapak
tangan, dahi, bahu, atau pinggang. Setiap kanto bermotif khusus, biasanya
melambangkan panjang umur dan panen berlimpah
9. Nebuta
Matsuri (1-7 Agustus)
Diadakan di
Aomori dan Hirosaki. Iring-iringan kendaraan hias bergambar makhluk raksasa
penyebab kantuk di musim panas. Festival ini dimaksudkan untuk mengusir makhluk
ini. Kata “nebuta” berasal dari “nemuri” (kantuk). Banyak sekali orang yang
ikut menyaksikan festival ini setiap tahunnya.
Blog yang menarik.... semoga terus berkembang.... Saya ingin berbagi article tentang Huangdao di Musim Panas di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/07/huangdao-di-musim-panas.html?m=0
ReplyDeleteLihat juga video di youtube https://youtu.be/2s7F7yvsFKs